Pelaku
: 1. Hana 2.inu 3.jati
Pentas
: menggambarkan sebuah taman atau halaman fani dan gina sedang
menangis , dengan suara yang enak didengar , dengan komposisi yang
sedap dipandang .
Hana
: ( muncul tertegun , mendekati kedua temannya ) ‘’ ada apa ini ?
fani , gina mengapa menangis ? mengapa ? katakana lah , siapa tau aku
dapat membantu , ayo lah , apa yang terjadi ? ayo lah , gina hentikan
sebentar tangismu !”
Fani
dan gina tidak mengubis hana , mereka terus menangis secara memilukan
.
Hana
: “ ya tuhan ! duka macam apa kah yang kau beban kan kepada kedua
teman aku ini ? dan apa yang harus aku lakukan bila aku tidak tahu
sama sekali persoalanya semacam ini ? fani ,gina ,sudah lah ! kita
memang wanita sejati . tanpa ada seorang pun meragukan , dan oleh
karena itu pula maka kita juga berhak istemewa untuk menangis , namun
apa pun persoalanya , tidak lah wajar membiar kan seorang sahabat
kebingungan semacam ini ,sementara kalian berdua menikmati tangisan
dengan enaknya . ayolah , hentikan tangisan kalian . kalau tidak ini
, akan kuanggap sebagai penghinaan yang tak terma’afkan , dan
sekaligus akan mengancam kelangsungan persahabat kita!”
Fani
dan gina tertegun sejenak mendengar kata-kata hana. Mereka
menghentikan tangis , saling bertatapan , lalu gina memberikan
selembar kertaskepada hana , keduanya meneruskan tangisanya .
Hana
: “ membaca tulisan pada kertas itu . iya termangu beberapa saat ,
geleng –geleng kepala ,kemudian ikut menangis pula .
Inu
: ( muncul tergopoh –gopoh )” ada apa ? ada apa ? mereka
mengganggu lagi ? gila ! mereka memang terlalu ! sudah lah , aku yang
akan menghadapinya !” ( mencari batu untuk senjata )” tenang
lah kalian . kita mengaku bahwa kita memang makhluk lemah ( mulai
menangis ), miskin , bodoh , dan tak punya daya . tetapi itu tidak
berarti bahwa kita dapat mereka hina secara semena-mena ,”
( sambil menangis ) “ berapa kali mereka melakukan nya ? huh ,
cacing pun meliat jika diinjak , apa lagi kita , manusia ! mungkin
kini mereka akan gentar pada tekad perlawanan kita tetapi jangan
puas , mereka harus di beri pelajaran , agar tahu benar – benar
bahwa kita bukan lah barang mainan .” ( menangis ) “ baiklah ,
akan kucari mereka dengan batu-batu ditangan ku !” ( beranjak pergi
)
Hana
: ( menahan inu seraya memberikan selembar kertas .)
Inu
: ( menerima kertas itu , membacanya bengong sesaat , kemudian
geleng-geleng kepala dan tertawa-tawa sendiri .
Diamat-amatinya
teman-temannya satu persatu sambil tersenyum-senyum )
Jati
: ( muncul , heran meliat situasi itu , kemudian marah kepada inu
)”inu ! kau apa kan mereka ?”
Inu
: “ tenang , jati. Tidak ada apa-apa .!”
Jati
: “ enak saja ! senang ya , dapat membuat orang lain menangis ?”
Inu
: “ hey , bukan aku penyebabnya , jati !” ( tertawa )
Jati
: “ kamu mampu tertawa sementara ketiga sahabatmu menangis duka .
dimana perasaan mu , inu?”
Inu
: ( tertawa ) “ tanpa menderita tidak sama dengan nyata menderita
!”
Jati
: “ gila ! tidak kusangka aku kini tau mutu pribadimu yang
sesungguhnya , inu! “
Inu
: “ ampun , jati ! sabar , jati ! nih , baca .”( memberikan
selembar kertas ) .
Jati
: ( dengan segan menerima , kemudian tertegun membacanya ). “ maaf
, kami sedang latihan acting menangis , jangan ganggu , ya ! trims !
“ gila ! sudah selesai , hentikan latihan gila-gilaan ini !”
Semua
tertawa terbahak –bahak sedangkan jati salah tingkah .
Inu
: ( menerima kertas itu , membacanya , bengong sesaat , kemudian
geleng-geleng kepala dan ketawa –tawa sendiri . diamat-amatinya
teman