Rabu, 14 November 2012





Sabtu, 07 April 2012
No                          : 16/HIMPAUDI/ BU/ 4/12
Perihal                  : Undangan Rapat PAUD
Yth.
Bapak / Ibu.

Dengan hormat,
Bersama ini Bapak / Ibu kami undang untuk menghadiri  Rapat Rutin anggota HIMPAUDI se Kecamatam Banjarmasin Utara yang  akan dilaksanakan pada:
hari dan tanggal                                : Sabtu, 07 April 2012
waktu                                                  : 10.00 sampai selesai
tempat                                                : PAUD BUNGA BANGSA 1
alamat                                                  : Jalan Sungai Miai dalam Gg H. Baihaqi (dekat tower)
acara                                                     : Rapat rutin bulanan HIMPAUDI

                Demikian undangan ini kami sampaikan, atas perhatian Bapak/ibu kami mengucapkan terima kasih.

HIMBIPAUDI Banjarmasin Utara
Ketua



ERLINA
Sekretaris



RAIHANAH, A.Ma
Mengetahui
Kepala UPT Pendidikan Banjarmasin Utara


Drs. ENDI ROSYANDI
NIP 196301211984031010

tugas membuat puisi

Air Mata Ibu

ku lihat parasmu ibu
sendu menahan duka
dan saat ku lihat sinar matamu
air mata yang basahi pipimu..

ibu... ingin ku gapa wajahmu
ku usap air matamu
dan ku balut luka hatimu
hingga parasmu berseri kenbali...


Bunda

bunda...
bersih wajahmu tersapu embun
kering pula tersapu mentari
titik peluhmu sepanjang hari
hingga akhirnya engkau rebahkan diri
seakan tak cukup waktu
yang Tuhan berikan untukmu
terus berpeluh engkau setiap detik
tugas yang hanya bisa dilakukan
tangan emas dan lembutmu bunda
bunda...
tak tau apa yang bisa ku berikan untukmu
untuk membalas budimu
dan membalas titik peluhmu
senyuman yang engkau semangatkan dihatimu
tutur buaimu adalah bekal dalam hidupku
bunda..


Dengar Laraku

ketika ku diam
bukan berarti aku bisa dikucilkan 
ketika ku tidak berbuat apa-apa
bukan berarti aku pasrah
ketika ku berontak
bukan berarti aku melawan

aku hanya ingin dipahami
dimengerti, didengar jerit hati ini
segala rasa ku rasakan
yang selalu ku pendam dan ku sembunyikan
sendiri, disini...

TANGIS...

Pelaku : 1. Hana 2.inu 3.jati
Pentas : menggambarkan sebuah taman atau halaman fani dan gina sedang menangis , dengan suara yang enak didengar , dengan komposisi yang sedap dipandang .
Hana : ( muncul tertegun , mendekati kedua temannya ) ‘’ ada apa ini ? fani , gina mengapa menangis ? mengapa ? katakana lah , siapa tau aku dapat membantu , ayo lah , apa yang terjadi ? ayo lah , gina hentikan sebentar tangismu !”
Fani dan gina tidak mengubis hana , mereka terus menangis secara memilukan .
Hana : “ ya tuhan ! duka macam apa kah yang kau beban kan kepada kedua teman aku ini ? dan apa yang harus aku lakukan bila aku tidak tahu sama sekali persoalanya semacam ini ? fani ,gina ,sudah lah ! kita memang wanita sejati . tanpa ada seorang pun meragukan , dan oleh karena itu pula maka kita juga berhak istemewa untuk menangis , namun apa pun persoalanya , tidak lah wajar membiar kan seorang sahabat kebingungan semacam ini ,sementara kalian berdua menikmati tangisan dengan enaknya . ayolah , hentikan tangisan kalian . kalau tidak ini , akan kuanggap sebagai penghinaan yang tak terma’afkan , dan sekaligus akan mengancam kelangsungan persahabat kita!”
Fani dan gina tertegun sejenak mendengar kata-kata hana. Mereka menghentikan tangis , saling bertatapan , lalu gina memberikan selembar kertaskepada hana , keduanya meneruskan tangisanya .
Hana : “ membaca tulisan pada kertas itu . iya termangu beberapa saat , geleng –geleng kepala ,kemudian ikut menangis pula .
Inu : ( muncul tergopoh –gopoh )” ada apa ? ada apa ? mereka mengganggu lagi ? gila ! mereka memang terlalu ! sudah lah , aku yang akan menghadapinya !” ( mencari batu untuk senjata )” tenang lah kalian . kita mengaku bahwa kita memang makhluk lemah ( mulai menangis ), miskin , bodoh , dan tak punya daya . tetapi itu tidak berarti bahwa kita dapat mereka hina secara semena-mena ,” ( sambil menangis ) “ berapa kali mereka melakukan nya ? huh , cacing pun meliat jika diinjak , apa lagi kita , manusia ! mungkin kini mereka akan gentar pada tekad perlawanan kita tetapi jangan puas , mereka harus di beri pelajaran , agar tahu benar – benar bahwa kita bukan lah barang mainan .” ( menangis ) “ baiklah , akan kucari mereka dengan batu-batu ditangan ku !” ( beranjak pergi )
Hana : ( menahan inu seraya memberikan selembar kertas .)
Inu : ( menerima kertas itu , membacanya bengong sesaat , kemudian geleng-geleng kepala dan tertawa-tawa sendiri .
Diamat-amatinya teman-temannya satu persatu sambil tersenyum-senyum )
Jati : ( muncul , heran meliat situasi itu , kemudian marah kepada inu )”inu ! kau apa kan mereka ?”
Inu : “ tenang , jati. Tidak ada apa-apa .!”
Jati : “ enak saja ! senang ya , dapat membuat orang lain menangis ?”
Inu : “ hey , bukan aku penyebabnya , jati !” ( tertawa )
Jati : “ kamu mampu tertawa sementara ketiga sahabatmu menangis duka . dimana perasaan mu , inu?”
Inu : ( tertawa ) “ tanpa menderita tidak sama dengan nyata menderita !”
Jati : “ gila ! tidak kusangka aku kini tau mutu pribadimu yang sesungguhnya , inu! “
Inu : “ ampun , jati ! sabar , jati ! nih , baca .”( memberikan selembar kertas ) .
Jati : ( dengan segan menerima , kemudian tertegun membacanya ). “ maaf , kami sedang latihan acting menangis , jangan ganggu , ya ! trims ! “ gila ! sudah selesai , hentikan latihan gila-gilaan ini !”
Semua tertawa terbahak –bahak sedangkan jati salah tingkah .
Inu : ( menerima kertas itu , membacanya , bengong sesaat , kemudian geleng-geleng kepala dan ketawa –tawa sendiri . diamat-amatinya teman