Rabu, 14 November 2012

TANGIS...

Pelaku : 1. Hana 2.inu 3.jati
Pentas : menggambarkan sebuah taman atau halaman fani dan gina sedang menangis , dengan suara yang enak didengar , dengan komposisi yang sedap dipandang .
Hana : ( muncul tertegun , mendekati kedua temannya ) ‘’ ada apa ini ? fani , gina mengapa menangis ? mengapa ? katakana lah , siapa tau aku dapat membantu , ayo lah , apa yang terjadi ? ayo lah , gina hentikan sebentar tangismu !”
Fani dan gina tidak mengubis hana , mereka terus menangis secara memilukan .
Hana : “ ya tuhan ! duka macam apa kah yang kau beban kan kepada kedua teman aku ini ? dan apa yang harus aku lakukan bila aku tidak tahu sama sekali persoalanya semacam ini ? fani ,gina ,sudah lah ! kita memang wanita sejati . tanpa ada seorang pun meragukan , dan oleh karena itu pula maka kita juga berhak istemewa untuk menangis , namun apa pun persoalanya , tidak lah wajar membiar kan seorang sahabat kebingungan semacam ini ,sementara kalian berdua menikmati tangisan dengan enaknya . ayolah , hentikan tangisan kalian . kalau tidak ini , akan kuanggap sebagai penghinaan yang tak terma’afkan , dan sekaligus akan mengancam kelangsungan persahabat kita!”
Fani dan gina tertegun sejenak mendengar kata-kata hana. Mereka menghentikan tangis , saling bertatapan , lalu gina memberikan selembar kertaskepada hana , keduanya meneruskan tangisanya .
Hana : “ membaca tulisan pada kertas itu . iya termangu beberapa saat , geleng –geleng kepala ,kemudian ikut menangis pula .
Inu : ( muncul tergopoh –gopoh )” ada apa ? ada apa ? mereka mengganggu lagi ? gila ! mereka memang terlalu ! sudah lah , aku yang akan menghadapinya !” ( mencari batu untuk senjata )” tenang lah kalian . kita mengaku bahwa kita memang makhluk lemah ( mulai menangis ), miskin , bodoh , dan tak punya daya . tetapi itu tidak berarti bahwa kita dapat mereka hina secara semena-mena ,” ( sambil menangis ) “ berapa kali mereka melakukan nya ? huh , cacing pun meliat jika diinjak , apa lagi kita , manusia ! mungkin kini mereka akan gentar pada tekad perlawanan kita tetapi jangan puas , mereka harus di beri pelajaran , agar tahu benar – benar bahwa kita bukan lah barang mainan .” ( menangis ) “ baiklah , akan kucari mereka dengan batu-batu ditangan ku !” ( beranjak pergi )
Hana : ( menahan inu seraya memberikan selembar kertas .)
Inu : ( menerima kertas itu , membacanya bengong sesaat , kemudian geleng-geleng kepala dan tertawa-tawa sendiri .
Diamat-amatinya teman-temannya satu persatu sambil tersenyum-senyum )
Jati : ( muncul , heran meliat situasi itu , kemudian marah kepada inu )”inu ! kau apa kan mereka ?”
Inu : “ tenang , jati. Tidak ada apa-apa .!”
Jati : “ enak saja ! senang ya , dapat membuat orang lain menangis ?”
Inu : “ hey , bukan aku penyebabnya , jati !” ( tertawa )
Jati : “ kamu mampu tertawa sementara ketiga sahabatmu menangis duka . dimana perasaan mu , inu?”
Inu : ( tertawa ) “ tanpa menderita tidak sama dengan nyata menderita !”
Jati : “ gila ! tidak kusangka aku kini tau mutu pribadimu yang sesungguhnya , inu! “
Inu : “ ampun , jati ! sabar , jati ! nih , baca .”( memberikan selembar kertas ) .
Jati : ( dengan segan menerima , kemudian tertegun membacanya ). “ maaf , kami sedang latihan acting menangis , jangan ganggu , ya ! trims ! “ gila ! sudah selesai , hentikan latihan gila-gilaan ini !”
Semua tertawa terbahak –bahak sedangkan jati salah tingkah .
Inu : ( menerima kertas itu , membacanya , bengong sesaat , kemudian geleng-geleng kepala dan ketawa –tawa sendiri . diamat-amatinya teman











Tidak ada komentar:

Posting Komentar